Nama : Abdul Kadir Jailani
NIM : 15730069
Public
Relations
dalam Manajemen Krisis serta Analisis terhadap Hubungan Public Relations terhadap Stakeholder
1) Peran dan Fungsi Public Relations
A.
Peran Public Relations
Menurut
Cutlip bahwa Public Relations memiliki setidaknya empat peran yang dapat
dilakukan dalam sebuah perusahaan maupun instasi. Peran tersebut yakni ;
1.
Konsultan
Seorang Public Relations memiliki peran
sebagai seorang konsultan di perusahaan dimana ia akan membantu perusahaan
tersebut apabila sedang berada dalam krisis. Hal ini tentunya sangat penting
bagi perusahaan, dimana sebuah permasalahan yang dapat menyebabkan krisis dapat
dihandle oleh seorang Public Relations.
Apabila terjadi permasalahan dalam
perusahaan tersebut, maka seorang Public Relation haruslah melakukan manajemen
krisis dalam mengatasi permasalahan tersebut, mulai dari melakukan identifikasi
terhadap permasalahaan yang ada di perusahaan, kemudian melakukan action
terhadap permasalahana dan Public Relation juga bertanggung jawab terhadap
implementasi program penyelesaian masalah hingga evaluasi.
2.
Penyedia Informasi
Seorang Public Relations memiliki peran
untuk mengetahui banyak informasi yang berkaitan dengan perusahaan. Hal ini
tentunya sangat penting untuk dilakukan dimana seorang Public Relations
memiliki tanggung jawab untuk menjaga reputasi perusahaan. Selain itu seorang
Public Relation juga menjadi jembatan yang menyebarkan informasi terhadap
banyak pihak, baik hal tersebut dilakukan terhadap pihak internal seperti
karyawan, General Manager, dan lain-lain. Seorang Public Relation juga
menjembatani hubungan terhadap eksternal seperti Government, Public, maupun Coustumer.
Tentunya dengan ini, seorang Public
Relation mampu menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
3.
Membantu Pemimpin Perusahaan
Dalam perusahaan akan terjadi banyak sekali
permasalahan dimana semuanya membutuhkan keputusan yang tepat untuk mengatasi
hal tersebut. Disinilah peran seorang Public Relations dimana dengan banyaknya
informasi perusahaan yang dimiliki dapat membantu seorang pemimpin perusahaan
dalam mengambil keputusan.
4.
Melakukan Kerja Komunikasi
Seorang Public Relations memiliki peran untuk
melakukan kerja komunikasi. Dimana yang dimaksud dalam hal ini adalah seorang
Public Relation melakukan kegiatan yang berhubungan dengan informasi dalam
sehari-harinya. Seorang Public Relation tidak hanya menyerap informasi
perusahaan sebanyak-banyaknya akan tetapi juga harus mengolah dalam menyebarkan
informasi tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
seorang Public Relations diantaranya
adalah dengan cara membuat catatan-catatan tentang jadwa rapat di papan
informasi, memproduksi beberapa brosur, melakukan desain dan fotography. Namun ditingkat lebih luas,
tentunya seorang Public Relations berperan mengadalan Pers Conference, Media visit,
dan sejenisnya.
B.
Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relations dalam organisasi
juga memiliki empat fungsi yaitu :
1.
Meningkatkan kepecayaan dari stakeholder terhadap perusahaan
2.
Menciptakan opini yang memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun instansi
dimana Public Relations tersebut berada.
3.
Memiliki fungsi dalam pencapaian tujuang perusahaan, dimana seorang Public
Relations mampu memberikan citra positif di tengah masyarakat.
2) Keterkaitan dengan
Manajemen Krisis
Seperti yang diketahui bahwa Public Relations
memiliki empat peran yang dimana semuanya memiliki kepentingan dalam mengetasi
permasalhan krisis. Sebelum masuk pada penjelasan yang lebih lanjut mengenai
keterkaitan antara peran Public Relations terhadap manajemen krisis maka ada
baiknya terlebih dahulu kita melakukan pendefinisian terhadap manajemen krisis.
Hal ini penting dilakukan mengingat bahwa defenisi tidak hanya memudahkan
pembaca memahami topic yang sedang dikaji, akan tetapi juga membatasi makna
pembahasan sehingga tetap pada lokus kajian yang diinginkan sehingga tidak
menimbulkan miss perseption tentang tema yang sedang dibahas.
Menurut Laurence Barton, seorang ahli
komunikasi, krisis seringkali terjadi secara spontant dan tidak terduga dimana
hal tersebut dapat berdampak buruk terhadap perusahaan secara reputasi. Sedangkan
Michael Regester dan Judy Larkin lebih menekankan bahwa krisis dapat
menimbulkan sebuah perusahaan mendapatkan perhatian dari masyarakat luas namun
dalam hal tidak menyenangkan. Dari dua definisi tersebut, maka penulis
menyimpulkan bahwa krisis merupakan kejadian tidak terduga yang dapat
memperburuk reputasi perusahaan dari masyarakat luas.
Karena hal terseut menimbulkan dampak yang sangat
buruk terhadap perusahaan, maka seorang Public
Relations sebagai sumber informasi haruslah mampu mengidentifikasi sebuah
potensi terjadinya krisis. Apabila sebuah krisis sudah dapat diidentifikasi
secara serius sebelum kronis, maka akan mudah untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Selain itu tentunya penulis tidak dapat
melupakan bahwa Public Relations memiliki peran sebagai konsultan di
perusahaan. Oleh karenanya seorang Public Relations haruslah mampu memberikan
saran terhadap pemimpin perusahaan tentang penyelesaian seperti apa yang dapat
dilakukan dalam sebuah krisis.
Sedangkan untuk meredam buruknya reputasi
perusahaan, maka seorang Public Relation perlu menggunakan opini-opini publik
agar memberikan citra baik terhadap perusahaan. Hal ini dilakukan dengan
memberikan informasi yang benar tanpa kebohongan. Meskipun begitu, seorang
Public Relations hendaknya menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh publik.
3) Analisis Stakeholder
dari Prusahaan
Stakeholder dapat dimaknai sebagai
orang-orang yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan ataupun institusi
yang sedang ditangani oleh seorang Public Relations. Bagaimanapun seorang
Public Relations haruslah mampu untuk menjaga hubungan yang baik terhadap stakeholder.
Hal ini sesuai dengan peran dan fungsi dari Public Relations dimana menciptakan
hubungan yang baik terhadap seluruh lini organisasi.
Stakeholder
dapat dibagi menjadi dua bagian secara umum yaitu stakeholder internal dan
stakeholder eksternal:
a.
Stakeholder Internal
Dalam stakeholder internal maka seorang
Public Relations dapat mnejadi jembatan informasi antara atasan dan karyawan. Hal
ini terjadi karena dua alasan. Pertama, seorang Public Relations memiliki
banyak informasi yang mendukung terjadinya pertukaran informasi antara karyawan
dan pemimpin perusahaan. Apabila terjadi sebuah krisis dalam perusahaan seperti
demo atau sebagainya, maka Public Relations harus mampu untuk menjembatani
kedua pihak tersebut tanpa harus berat sebelah. Kedua, seorang Public Relations
dapat berada di banyak lini dalam perusahaan, sebagai contoh seorang Public
Relations memiliki kemampuan berbicara dengan atasan seperti peranya yaitu
konsultan. Namun disisi lain, seorang Public Relations juga harus mampu
berkomunikasi dengan karyawan.
b.
Stakeholder Eksternal
Stakeholder eksternal juga merupakan bagian
yang sangat penting diperhatikan oleh seorang Public Relations. Dimana dalam
hal ini bagian yang menjadi stakeholder eksternal diantaranya adalah coustemer,
media, pemerintah, masyarakat sekitar perusahaan, bahkan kompetitor. Sangat penting
bagi seorang Public Relations untuk menjaga hubungan baik terhadap stakeholder
eksternal tersebut dimana mereka merupakan bagian yang menentukan eksitensi
sebuah perusahaan di tengah masyarakat.
Sebagai contoh apabila terjadi isu buruk
tentang perusahaan, maka media sangat diperlukan dalam mengatasi krisis
tersebut. Tentunya dengan menjaga hubungan baik dengan berbagai media dapat
menjadi salah satu cara untuk mengcounter permasalahan tentang isu negatif
perusahaan.
Referensi
Oliver, Sandra. 2010. Public Relation Strategy. Philadelphia
and London : Kogan Page Limited
https://www.dictio.id/t/apa-saja-peran-dan-fungsi-public-relations-dalam-sebuah-organisasi/8197/2
0 komentar